Photobucket

Bahaya Penyakit WAHN

Monday, March 28, 2011

Wahn adalah Cinta dunia dan takut mati
Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam pernah bersabda berkenaan dengan keinginan kaum kafir untuk membinasakan kaum muslimin dan islam, seperti yang dinyatakan dalam hadits, bahwa Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Nyaris orang-orang kafir menyerbu dan membinasakan kalian seperti menyerbumakanan di atas piring. Berkata seseorang: Apakahkarena sedikitnya kamiwaktu itu? Beliau bersabda: Bahkankalian pada waktu itu banyak sekali, akan tetapikamu seperti buih di atas air. Dan Allah mencabut rasa takut musuh-musuhmu terhadap kalian serta menjangkitkan di dalam hatimu penyakit wahn. Seseorang bertanya: Wahai Rasulullah, apakah wahn itu? Beliau bersabda: Mencintai dunia dan takut mati”. (Riwayat Abu Dawud no. 4297. Ahmad V/278. Abu Na’im dalam Al-Hilyah)
Dari hadits di atas dapat disimpulkan bahwa. Pertama, kaum kafirsaling mengasung untuk menjajah islam, negeri-negerinya serta penduduknya. Kedua, negeri-negeri muslimin adalah negeri-negeri sumber kabaikan dan barakah yang mengundang air liur kaum kafir untuk menjajahnya. Ketiga, kaum kafir mengambil potensi alam negeri muslimin tanpa rintangan dan halangan sedikitpun. Keempat, kaum kafir tidak lagi gentar terhadap kaum muslimin karena rasa takut mereka kepada kaum Muslimin sudah dicabut Allah dari dalam hati mereka. Padahal pada mulanya Allah menjanjikan kepada kaum muslimin dalam fimannya,



“Akankami jangkitkan dalam hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan mereka mempersekutukan Allah, di mana Allah belum pernah menurunkan salah satu pun tentangnnya”. (Q.S Ali Imran: 151)

Dari hadits inimengertilah kita bahwa kekuatan umat islam bukanlah terletak pada jumlah dan perbekalannya, atau padaartileridan logistiknya. Akan tetapi kekuatannyaterletak pada aqidahnya.seperti yang kita saksikan ketika beliau shalallahu’alaihi wa sallam menjawab pertanyaan yang berkenaan dengan jumlah, maka beliau jawab, “Bahkan ketika itu kalianbanyak sekali, akan tetapi kalian seperti buih di atas aliran air”.
Bersambung....(belum selesai)