Photobucket

Beginilah mereka menghancurkan kita, lalu bagaimana sikap kita!?

Saturday, July 20, 2013
Ibu Guru berkerudung rapi tampak bersemangat di depan kelas sedang mendidik murid-muridnya dalam pendidikan Syari’at Islam. Di tangan kirinya ada kapur, di tangan kanannya ada penghapus. Ibu Guru berkata, “Saya punya permainan. Caranya begini, di tangan kiri saya ada kapur, di tangan kanan ada penghapus.
Jika saya angkat kapur ini, maka berserulah “Kapur!”, jika saya angkat penghapus ini, maka berserulah “Penghapus!” Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti. Ibu Guru mengangkat silih berganti antara tangan kanan dan tangan kirinya, kian lama kian cepat.
Beberapa saat kemudian sang guru kembali berkata, “Baik sekarang perhatikan. Jika saya angkat kapur, maka berserulah “Penghapus!”, jika saya angkat penghapus, maka katakanlah “Kapur!”. Dan permainan diulang kembali.
Maka pada mulanya murid-murid itu keliru dan kikuk, dan sangat sukar untuk mengubahnya. Namun lambat laun, mereka sudah biasa dan tidak lagi kikuk. Selang beberapa saat, permainan berhenti. Sang guru tersenyum kepada murid-muridnya.

Pluralisme???

Thursday, June 13, 2013
PLURALISME agama adalah suatu paham yang mengajarkan bahwa semua agama adalah sama dan karenanya kebenaran setiap agama adalah relatif oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim bahwa hanya agama yang lain salah.

Dalam prakteknya, Pluralisme jadi suatu ideologi lintas agama yang mengganggap Tuhan semua agama didunia itu sama melainkan hanya berbeda sebatas sebutan serta cara penyembahan / ekspresi keimanan terhadap Tuhan tersebut, ibarat jari jari roda yang menuju poros yang sama dengan slogannya "satu Tuhan banyak jalan". Lalu mencampur adukkan semua agama dan mengimani bahwa semua agama akan berdampingan di surga.

Mempercayai bahwa semua agama adalah benar sama saja dengan tidak mempercayai suatu agama. Pemahaman tersebut secara tidak langsung mengikis keimanan, membuat kita ragu bahwa Islam adalah sempurna dan satu-satunya agama yg paling benar. Setelah itu melarang kita mengklaim agama kita (Islam) paling benar dengan embel-embel sebagai bentuk toleransi beragama, setian agama adalah setara dan sejajar. Mereka lalu berkata "Semua agama itu tidak ada yang benar dan tidak ada yang salah".

Tuntunan Menutup Aurat Sesuai Syar'iah

Thursday, May 16, 2013

Baju Pengantin Syar'i

Wednesday, May 15, 2013
Berawal dari sebuah cita-cita dan adanya waktu luang buat nge-net sepuasnya akhirnya menemukan ide untuk berselancar di dunia maya untuk mencari gambar yang menginpirasi buat pasangan saya nantinya minimal berbusana seperti ini untuk acara pernikahannya,hehe..."aminn". Gambar-gambar ini saya peroleh dari mbah google dan dari beberapa website yang tidak bisa saya sebutkan satu-satu karena saking banyakknya bukan bermaksud plagiat tetapi hanya sebagai pengingat dan pemilah-milah karena saking banyaknya model dan mungkin hanya ini yang "menurut saya" cocok dan syari'i jadi mohon koreksinya apabila dalam pemilihan busana pengantin ini tidak sesuai karena sekali lagi saya tekankan "menurut saya" lho yaa hehe... monggo di nikmati :

   

Jilbab Era Baru???Gaul???

Sadar atau pun tidak sadar ternyata jika tidak berhati-hati kita akan terbawa arus modernisasi yang sangat jauh dari nilai-nilai islam. ini bukti nyata bahwa hal itu terjadi. dalam sebuah hadist Nabi bersabda:
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk dari golongan mereka”. [HR Abu Dawud].[2]

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. [QS. Al-Baqarah (2) : 120]

Suritauladan yang baik #1

Tuesday, April 30, 2013

Pernah suatu hari Rasulullah SAW pulang dari perjalanan jihad fisabilillah. Beliau pulang diiringi para sahabat. Di depan pintu gerbang kota Madinah nampak Aisyah r.a sudah menunggu dengan penuh kangen. Rasa rindu kepada Rasulullah SAW sudah sangat terasa. Akhirnya Rasulullah SAW tiba juga ditengah kota Madinah. Aisyah r.a dengan sukacita menyambut kedatangan suami tercinta.

Tiba Rasulullah SAW dirumah dan beristirahat melepas lelah. Aisyah dibelakang rumah sibuk membuat minuman untuk Sang suami.

Lalu minuman itupun disuguhkan kepada Rasulullah SAW. Beliau meminumnya perlahan hingga hampir menghabiskan minuman tersebut

Tiba tiba Aisyah berkata “ Yaa Rasulullah biasanya engkau memberikan sebagian minuman kepadaku tapi kenapa pada hari ini tidak kau berikan gelas itu?"
Rasulullah SAW diam dan hendak melanjutkan meminum habis air digelas itu.

Dan Aisyah bertanya lagi, "Yaa Rasulullah biasanya engkau memberikan sebagian minuman kepadaku tapi kenapa pada hari ini tidak kau berikan gelas itu?”

Akhirnya Rasulullah SAW memberikan sebagian air yang tersisa di gelas itu Aisyah r.a meminum air itu dan ia langsung kaget terus memuntahkan air itu.Ternyata air itu terasa asin bukan manis. Aisyah baru tersadar bahwa minuman yang ia buat dicampur dengan garam bukan gula. Kemudian Aisyah r.a langsung meminta maaf kepada Rasulullah.

Subhaanalaah...
Begitu mulia akhlak Rasulullah kepada istrinya. Di saat lelah pun beliau tidak marah ketika istrinya melakukan sebuah kesalahan.

Bandingkan dengan mayoritas kehidupan rumah tangga saat ini yang sedikit-sedikit diwarnai dengan berbagai pertengkaran.

Yaa Rasul, sungguh jauh kami dari kesempurnaan akhlakmu...

“JANGAN MENUNGGU”

Saturday, January 5, 2013

12 kata “JANGAN MENUNGGU” yang perlu kita hindari:

1. Jangan menunggu bahagia baru tersenyum, tapi tersenyumlah, maka kamu akan bahagia.
2. Jangan menunggu kaya baru bersedekah, tapi bersedekahlah, maka kamu semakin kaya.
3. Jangan menunggu termotivasi baru bergerak, tapi bergeraklah, maka kamu akan termotivasi.
4. Jangan menunggu dipedulikan orang baru kamu peduli, tapi pedulilah dengan orang lain! Maka kamu akan dipedulikan.
5. Jangan menunggu orang memahami kamu baru kamu memahami dia, tapii pahamilah orang itu, maka orang itu paham dengan kamu.
6. Jangan menunggu terinspirasi baru menulis, tapi menulislah, maka inspirasi akan hadir dalam tulisanmu.
7. Jangan menunggu proyek baru bekerja, tapi bekerjalah, maka proyek akan menunggumu.
8. Jangan menunggu dicintai baru mencintai,tapi belajarlah mencintai, maka kamu akan dicintai.
9. Jangan menunggu banyak uang baru hidup tenang, tapi hiduplah dengan tenang. Percayalah bukan sekadar uang yang datang tapi juga rejeki yang lainnya.
10. Jangan menunggu contoh baru bergerak mengikuti, tapi bergeraklah, maka kamu akan menjadi contoh yang diikuti.
11. Jangan menunggu sukses baru bersyukur, tapi bersyukurlah, maka bertambah kesuksesanmu.
12. Jangan menunggu bisa baru melakukan, tapi lakukanlah! Maka kamu pasti bisa! 

Dan … Jangan menunggu lama lagi untuk membagikan tulisan ini kepada semua orang yang anda kenal … sehingga kita semua tersadar …